Oktober 25, 2012

Setapak Waktu 1433 H


Lembaran pesona hati tahun ini mulai berlalu lagi. Keikhlasan yang sempat beranjak di tahun ini, kumohon jangan pergi, biarlah hanya keegoisan yang tampak di penghujung kaki waktu. Ah, lagi-lagi zaman ini akan berlalu, menangisi kisah klasik kehidupan yang ternyata hanya terbalut sepi, dan kerikil-kerikil tetap menapaki setapak waktu.

Pesona duniaku biarlah tetap menemani, karena waktuku tak akan berakhir hanya sampai disini, masih banyak setapak waktu yang ingin kulalui, hingga aku tak lagi mampu menapak, di saat itu aku akan melapangkan hati, dan menyambut selamat datang di duniamu.

Met Idul Adha 1433 H,,,,
Semoga Kita Mampu Menapak Setiap Setapak Waktu, dan Tersenyum Di Akhir Waktu :)


Jangan Seperti ini,,,,,,,

Cerita ini bermula semasa SMU dulu, betapa hatiku begitu merasa bersalah di saat rasa melukai betul-betul membuat sakit. Terlebih saat ini, betapa rasa bersalah begitu melukai diri. Entahlah, mungkin bagi orang lain ini sudah terlalu. Dua kejadian ini betul-betul melukai aku.

Aku sangat tau, ini bukan salahku, dan memang bukan salahku, tapi kenapa kejadiannya di saat bibirku bicara ada yang merasakan sakit. Ini kedua kalinya dalam hidupku mengangis karena kesalahan yang sebenarnya bukan salahku. Betapa hati ini terlalu lemah. Ternyata sikap cuekku selama ini tak mampu membendung rasa bersalahku.

Maaf jika ada sikapku yang menjengkelkan atau buat tersinggung. Tidak ada sedikitpun niatku untuk melukai, apalagi seperti ini.

Untuk saat ini hanya diam yang mampu mengobati rasa bersalahku, tapi tetap celah itu masih ada, dan tolong jangan pernah pertanyakan diamku. Pastinya ini akan berlalu, dan aku akan menjadi aku yang dulu, tapi untuk saat ini beri aku waktu.

Oktober 23, 2012

Untukmu Yang Bersemayam Disana

Aku menunggumu di tiap detik jam berdentang,
aku berharap di tiap penghujung malam,
aku berdoa untukmu yang bersemayam disana.

Sujudku yang dulu untukmu,
kecup pertama dan terakhirku untukmu,
kau hanya mampu diam,
namun kau begitu menawan.

Maafkan aku yang begitu lama melupakanmu,
hingga dia menyadarkanku betapa kau pernah hidup dan tumbuh dihatiku,
betapa kau adalah jiwaku.

Maafkan aku yang mampu melupakanmu, maaf...
Image source: http://www.snegidhi.com/images/wallpapers/3D-Art/Art_Nature.jpg

Kau tau,,,,
dia mampu membuatku menangis,
dia yang menyadarkanku dengan kisahnya,,,

Hatiku tetap untukmu,
jangan pernah buatku berpaling...

Untukmu Sang Pemilik Jagad,
jaga dia untukku,
dan tetap jaga hatiku untuknya.