Ditemani deretan file, secangkir kopi yang agak aneh rasanya (Thanks dek Anca), dan entah sudah berapa botol pelepas dahaga. Berteman lagi dengan malam, berkutat kembali dengan abjad. Detak jam mulai melangkah menghampiri hari baru, dan bunyi jangkrik, entah darimana asalnya membuat irama malam semakin terasa. Suasana yang awalnya gaduh perlahan mulai hening. Pria-pria tercakep mulai asyik dengan deretan shp yang deadlinenya seperti mencekik. Gadis tercantik masih berusaha menyadarkan diri bahwa masih ada hari esok, tapi sepertinya ini tidak bisa menunggu, serasa sulit bernafas.
Aneh memang, rumah hanya sekedar persinggahan, dan jalanan adalah teman. Petak ini ibarat dapur yang harus selalu mengepul, ibarat mesin yang selalu harus dipanasi. Kehidupan menempatkan seseorang dengan pilihan, melangkah atau tetap diam. Diantara kantuk dan irama jangkrik, aku memilih untuk melangkah.
Met lembur 💪 ya guys...
Begadang boleh saja yang penting ada gunanya, begitu kata Bang Haji Rhoma 😊
SEMANGAT