Agustus 18, 2012

Mandiri tak selalu sendiri :)

Rumah sepi, ga ada bunyi-bunyian. Anginpun siang ini enggan menyapa. Sepi begini enaknya ngapain ya,,,,, Prepare buat besok ah,,,,,, Pengen masak ayam, bakso, apalagi ya,,,,, Buras udah ada, nasi langsung ditanak,,,,, Bersih-bersih kudu nyiapan stamina.... Hhmmm.... mulai dari mana ya,,,,, masa bodo ah, apa yang ada dalam lemari es gue embat aja..... :)

Asiiiikkk,,,,,, besok lebaran ya,,,,, Selalu sendiri butuh stamina untuk mandiri,,, mandiri ke rumah tetangga walau tak sendiri.... hehehehe. Ga sabaran nunggu besok, udah kebayang ni opor buatan ibu sebelah kost-an, puding buah, es kelapa di siang hari,,,, hmmm,,,, jadi ngiler. Udahan ah,,,,,. Oh ya,,,, Met Lebaran 1433H ya,,,,, Maaf Lahir Bathin,,,, Yang punya opor ma ketupat berlebih, kontak gue ya,,,,, ckckckc. :)


Agustus 17, 2012

Jalanku, Entah harus Melangkah Kemana

Entah seperti apa yang berkecambuk dalam pikiranku, serasa bahagia perlahan menjauh.
Entahlah, lagi-lagi sepi yang kurasa. Memang sepi malam ini, tak ada tanda-tanda dering yang mengingatku bahwa saat ini kamu ada.

Sejujurnya, akupun tak berharap. Selalu ada sekat, dan memang dia yang telah menjauh adalah sekat itu.
Kemana aku harus melangkah,
Ke arahmu? entahlah.... Karena aku tak yakin denganmu,
Maaf,,,,, Lagi-lagi hanya ini yang mampu kuucapkan,
dan kutau kau mampu memahaminya.

Kk,,, Kenapa ini begitu berliku,
Menyeret hatiku ke arahmu, sangat tertatih dan semakin aku menjauh.

Penghujung Ramadhan kali ini, sujudku PadaMu Rabb...
Buatlah ini menjadi jelas, aku tak ingin menyakiti, dan akupun tau dia tak ingin mengecewakan.

Agustus 15, 2012

)**&^%$#!#$%^&*)_)*&^%$

Ya Rabb Sang Pemilik Kasih,
bukannya aku menolak,
tapi aku takut salah melangkah...


Kalaupun dia memang untukku,
simpan saja rasaku,
dan bangkitkan.....
di saat dia halal untukku.

Agustus 14, 2012

Bukan ini yang dia mau

Maaf harus kata ini lagi yang terucap
Maaf membuatmu tak merasa nyaman
Lagi-lagi hanya maaf yang mampu kututurkan

Andai kutau kau tak suka,,,,
Ingin kuulang hari,
dan berharap ini tak pernah terjadi.

Maaf,



Untukmu yang menyadarkanku,
betapa manusia itu berbeda.