Desember 29, 2011

K.L.O.U: Pulau Banda................

K.L.O.U: Pulau Banda................

Catatan Akhir Tahun

Hari ini 29, tak terasa mulai lagi tahun yang baru.....
banyak hal yang belum sempat dilakukan di tahun ini, tapi mau bagaimana lagi, waktu tak mungkin diulang.
Tahun yang baru, pengen tetap punya semangat untuk hidup ini. Pengen buat banyak cerita baik dan menarik di akhir tahun berikutnya.
Tahun ini banyak kenangan. Pertengahan Februari Ayah lebih disayang Tuhan, Sang pemilik punya rencana dibalik rasa kehilangan ini. Di akhir tahun ini lebih merasa bisa berpikir dewasa. Rasa kehilangan menumbuhkan naluri bertahan, kedewasaan kini bukan cuma cerita, namun terasa dijalani. Hmmm, Semoga di tahun baru ini, akan selalu ada bahagia Untukku, Kakak, dan Ponakan, pastinya juga untuk Kamu. Happy New Year ya.....

Desember 19, 2011

Aku Mampu............


Hati terpaku merenungi serpihan sakit yang terasa,
ingin menangis melepas semua keresahan.
Tegar hati, kuingin seperti itu, ingin semua berlalu.
Kerikil yang terhempas.............
mengajarkan aku akan kerapuhan dan baut ketegaran,
yang terhempas dan tertatih tapi mampu tuk tersenyum,
dan merangkul dengan kasih sayang.
Angin ajarkan padaku artinya berlalu dalam pedih dan sepi,
ajarkan padaku berlari dalam tangisan,
ajarkan padaku dalamnya jurang kepahitan,
dan ajarkan padaku berdiri bagai arca,
karena hati tak selalu rapuh. By KLOU

Renungan Hati...............

Kadang perlu mengambil sikap di saat yang tidak tepat
Kadang hati perlu dikontrol agar tak keluar jalur
Kadang rasa tak perlu diladeni
Kadang amarah membawa kebenaran
Kadang sedih membuat tegar
Kadang diam begitu menjengkelkan
Kadang senyuman membawa petaka
Kadang hidup dan ingin mati
Tiap kadang yang pernah terucap
Tiap janji yang pernah terikrar
Dan tiap emosi yang pernah ada
Buatku tangguh dan mampu jalani hidup
 Syukurku Padamu Illahi
Atas hidup dan kehidupanku
Atas nafas sepanjang hayat
Atas irama langkah putih
Atas derap hati bumi
Atas tinta di lembaran putih suci
Atas kasih, keangguhan, keegoisan, amarah, kesedihan, tawa
Dan kumpulan emosi jiwa
Sujudku di ujung malam
Simpuhku PadaMu Sang Pemilik Jagad. By KLOU

Desember 16, 2011

Sebuah kisah tentang penghianatan yang berakhir dendam.......


Ana, seorang siswa remaja yang baru melangkahkan kaki di daerah rantauan, terkesima oleh dunia remaja dan pergaulan. Dia baik, cantik, supel. Tinggal di lingkunagn yang mayoritas anak kontrakan. Bergaul dengan berbagai latar suku dan agama. Dan akhirnya terpaut cinta anak rantau, Andi. Bahagia, bersemangat, dan ceria menemukan cinta dan kenyamanan. Tiga tahun berlalu.............
          Dengan kesupelan yang ada dalam dirinya, Ana bergaul dengan mahasiswa baru, Deni yang kelak akan menimba ilmu di rantau sepertinya. Berawal dari curhat, dan pertemanan, benih-benih cinta mulai menghiasi, dan akhirnya Ana berani melabuhkan cintanya pada Deni. Andi, pacar Ana mulai melihat gelagat perselingkuhan dan merelakan Ana pergi.....
          Ternyata 4 tahun  menjalin tali kasih dengan Deni, menyisakan kepahitan dan sakit hati serta kekecewaan. Berulang Deni lakukan perselingkungan dengan mantan dan gadis2 belia, Ana selalu memaafkan. Puncak kekecewaan berawal di Tahun 2007, seorang gadis, Sofi berhasil membuat Deni berpaling, dan dengan teganya menghianati Ana di depan mata.
          Kini rasa cinta dan dendam di mata Ana adalah serangkaian visi dan pembalasan yang harus dilakukan........... Selalu menari di otaknya cara terbaik untuk pembalasan sakit hati yang ditorehkan. Rasa dendam itu akan selalu ada sampai kapanpun. Berbagai petuah dan nasehat teman terdekatpun tak melunturkan niat Ana untuk tetap membalaskan dendamnya.
Kawan....... Ini adalah pembelajaran, sekecil apapun sakit yang pernah kita torehkan ke orang lain, selalu akan ada balasan yang lebih menyakitkan. Walaupun penyesalan dan keikhlasan telah terpateri dalam, namun rasa sakit yang pernah kita buat tak akan hilang walaupun telah berbekas. Hargailah cinta dan ketulusan, karena penyesalan selalu membuahkan ketidaknyamanan dan keinginan untuk memperbaiki. Tapi  ingatlah Kawan, waktu tak akan mampu diulang.